- Legalisasi Ganja di Jerman? Lebih dari 1.500 Orang Merokok Begitu Diberlakukan
- Jerman mulai melegalkan penggunaan ganja sebagian pada tanggal 1, di mana orang dewasa berusia 18 tahun ke atas dapat memiliki hingga 25 gram ganja.
Perang di Timur Tengah yang pecah pada Oktober 2023 lalu akibat serangan kelompok bersenjata Palestina, Hamas, terhadap Israel, telah berlangsung selama 6 bulan.
Muncul prediksi bahwa Iran, pendukung Hamas, akan melancarkan serangan langsung ke Israel paling cepat minggu ini.
Sejak awal perang, Iran menahan diri untuk tidak terlibat dalam konflik langsung dengan Israel. Namun, setelah Israel membombardir kantor konsulat Iran di Damaskus, ibu kota Suriah, pada tanggal 1 lalu yang menewaskan sekitar 13 orang, Iran diyakini telah memutuskan untuk melakukan serangan balasan langsung terhadap Israel.
Perkiraan waktu serangan adalah selama 'Malam Kekuatan' di bulan Ramadan, yaitu hari ganjil di antara 10 hari terakhir Ramadan, diperkirakan sekitar 10 hari sebelum atau sesudahnya.
Amerika Serikat juga dilaporkan telah meningkatkan kewaspadaan karena memperkirakan serangan Iran akan segera terjadi. Israel juga telah mengeluarkan perintah siaga kepada seluruh angkatan bersenjatanya, sehingga komunitas internasional kembali terjerat dalam konflik perang.
■ Akan Memberikan Kerugian Maksimal kepada Israel?
Setelah mendengar kabar serangan langsung Iran terhadap Israel, kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran diyakini akan membantu Iran menyerang Israel.
Pada upacara pemakaman Jenderal Garda Revolusi, Mohammad Reza Zahedi, yang diadakan di Isfahan tengah pada tanggal 6, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, menyatakan tekadnya untuk 'memberikan kerugian paling parah kepada Israel'.
Ia menambahkan bahwa waktu dan metode serangan akan ditentukan oleh mereka sendiri, dan mereka akan membuat musuh menyesali perbuatannya.
Amerika Serikat juga memperkirakan akan terjadi serangan besar-besaran dari Iran paling cepat minggu ini, dan menyatakan bahwa fasilitas militer AS di kawasan Timur Tengah sedang bersiap menghadapi kemungkinan tersebut.
Diperkirakan Hizbullah, kelompok milisi Syiah Lebanon yang didukung Iran, bersama dengan milisi pro-Iran lainnya di Suriah dan Irak, akan melancarkan serangan besar-besaran.
■ Setelah Setengah Tahun Perang... Apakah Akan Meluas ke AS-Iran?
Jika serangan langsung Iran terhadap Israel benar-benar terjadi, maka bentrokan antara Amerika Serikat dan Iran pun tidak dapat dihindari.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran mengklaim bahwa AS turut campur tangan dalam pengiriman senjata ke Damaskus pada tanggal 1, dan menyatakan bahwa AS juga harus bertanggung jawab atas hal tersebut.
Menanggapi hal tersebut, kantor kepresidenan Iran menyatakan bahwa jika AS tidak ingin diserang, mereka harus mundur. Hal ini menunjukkan bahwa jika AS memihak Israel, Iran akan menyerang fasilitas AS.
Israel menyadari keseriusan situasi ini dan telah mengambil langkah-langkah antisipasi perang, seperti menghentikan cuti bagi para prajurit, dan memobilisasi pasukan cadangan untuk memperkuat sistem pertahanan udara.
Perdana Menteri Israel juga memperingatkan bahwa 'mereka yang mencoba untuk membahayakan kami akan kami serang terlebih dahulu'.
Menjelang pemilihan umum November mendatang, Presiden AS Joe Biden diperkirakan tidak ingin memperluas konflik karena berbagai pertimbangan, termasuk opini publik.
Media Inggris melaporkan bahwa Iran tidak memiliki kapasitas untuk melancarkan perang total, dan serangan ini kemungkinan hanyalah upaya untuk menutupi rasa malu yang dialami akibat serangan Israel dan mengembalikan reputasinya.
Perang di Timur Tengah yang telah berlangsung selama 6 bulan telah menewaskan sekitar 33.000 warga sipil Palestina. Pihak militer Israel melaporkan bahwa hingga saat ini, sekitar 600 tentara mereka telah tewas.
Artikel ini hanya bertujuan untuk menyampaikan informasi.
Konten dalam artikel ini mungkin berisi tautan afiliasi atau sponsor, dan kami dapat menerima komisi tertentu dari aktivitas afiliasi yang melampaui ambang batas tertentu.
Komentar0